MyNovel
  • BERANDA
  • LISTING
  • F.A.Q
  • DMCA
  • BOOKMARK
Login Register
  • BERANDA
  • KATEGORI
    • NOVEL JEPANG
    • NOVEL CHINESE
    • NOVEL KOREA
    • LAINNYA
  • LISTING
  • F.A.Q
  • BOOKMARK
  • SEMUA KATEGORI
  • NOVEL JEPANG
  • NOVEL CHINESE
  • NOVEL KOREA
  • LAINNYA
Login Register
  1. Beranda
  2. I Got a Cheat and Moved to Another World, so I Want to Live as I Like
  3. Chapter 35
Sebelumnya
I Got a Cheat and Moved to Another World, so I Want to Live as I Like

Chapter 35

Setelah meninggalkan Nasuri, aku makan malam dan pergi ke Froy.
Dan sekarang aku berada di depan [Toko Elves, Froy. Elves yang mempesona sedang menunggumu.] aku melihat ke elf yang tergambar di papan namanya, dan meningkatkan semangat bertarungku.
Aku membuka pintunya dan memasuki toko.

[Selamat datang]

Pelayannya mengatakan itu dengan serentak.
Pelayan pada waktu itu juga ada disana, dan ini terlihat seperti ada sesuatu yang ingin dia katakan.
Tetapi kali ini aku tidak mau memilih pelayan. Tujuanku disini bukanlah untuk balas dendam pribadi. Tujuanku adalah untuk menang melawan seluruh ras elves. Jadi, aku memilih dari panggung.
Aku butuh elves lain untuk mengetahui apakah semua elves memiliki kedalaman yang hebat atau itu hanya dimiliki pelayan saja.

[Terima kasih sudah memilihku.]

Di kasur, seorang wanita cantik dengan sauvage panjang dan alis tebal menyambutku. Minumannya sudah dibawa masuk dan waktu bagi kami berdua dimulai.
Aku memuji kecantikannya, dan dia membalas dengan mengatakan [terima kasih] dengan senyuman pura-pura. Dia benar-benar melakukannya sesuai dengan peraturannya.
Dan diam-diam, pertarungan antar ras dimulai.

Pertama, aku mempersiapkan artileri berat. Wajah Sauvage (wanita ini) terlihat menunjukkan ekspresi seperti [Hm, tidak buruk.], aku tetap tenang dan mengamati sirkulasi cahaya dan temperatur warna dari Sauvage.

(Seperti yang kuduga, Sauvage juga memiliki kedalaman yang hebat.)

Dari temperatur warna dan sirkulasinya, aku memahami kedalamannya.
Seperti yang diharapkan dari wanita di panggung. Dia bahkan lebih dalam dari pelayan itu.
Merasakan ketakutan dari ras elves, punggungku gemetar.

(Adalah sebuah kecurangan bagi orang yang memiliki kedalaman seperti itu dan juga terlihat sangat cantik, langsing, dan lembut.)

Siapapun yang datang untuk bermain tidak akan mengira bahwa gadis ini memiliki kedalaman seperti ini.
Mereka tidak menyadari bahwa mereka ditipu dengan akting mereka, percaya bahwa [Mereka mabuk karena menerima batangku.] dan itu bisa membuat para pria kembali lagi, dan menghisap kantung mereka sampai habis.
Ini adalah hal yang bagus bagi orang yang tidak menyadarinya. Tetapi bagi orang yang tahu rahasia mereka, dia tidak bisa tetap waras lagi. Kau akan dipenuhi dengan rasa malu dan penyesalan setiap kali kau mengingatnya.
Dan mungkin ada yang mulai merasakan hal yang buruk mengenai elves.
Itu mungkin pada akhirnya akan tumbuh menjadi perang 300-tahun antara manusia dan elves, mengubah 80% daerah layak huni di dunia menjadi gersang.

(Hm, aku tidak menyangka peran penting seperti itu akan dibebankan kepadaku di dunia ini.)

Aku mengusap keringat di dahiku.
Sepertinya aku akan dihancurkan oleh beban dari tanggungjawabku.
…Kenapa aku memikirkan delusi itu dengan serius? Karena ada alasan serius yang melatarbelakanginya.
Dan itu dia.

(Elf ini terlalu atraktif!)

Dan itulah alasannya.
Sauvage yang aku pilih dengan intuisi, ketika aku melihatnya dengan lebih dekat, dia benar-benar sangat cantik dan imut.
Ditambah lagi, alis tebalnya segar, sebelum pertarungan, itu terlihat seperti alisnya akan lembek. Jadi, agar bisa menyemangati diriku, dengan delusi yang kumiliki sebelumnya, aku memerankan diriku sebagai seseorang yang melindungi dunia dari bahaya yang mengancam.
Selain itu, Sauvage benar-benar imut; aku bisa merasakan bahwa di dalam hatinya, dia merasa jijik terhadap pria dari ras manusia.
Ya mau bagaimana lagi.
Bahkan dengan edukasi dan pencerahan, tidak ada yang bisa dilakukan.
Dengan bisa merasakan tubuhnya, manusia diberikan penilaian yang rendah.
Tidak ada kesalahpahaman atau asumsi dari penilaian itu.
Itu adalah insting wanita untuk tidak pernah memberikan pujian tinggi kepada pria yang tidak bisa memuaskannya.
Apapun alasannya, sesuatu yang diputuskan oleh insting tidak bisa dibantah. Jika waktunya tiba ketika mereka harus memperbaikinya, mereka hanya akan menipu diri mereka sendiri dan pura-pura untuk tidak menyadarinya.

(Itulah kenapa, aku harus melakukannya.)

Oh, bahkan di ras manusia, ada beberapa orang yang hebat.

Aku akan membuat mereka berpikir seperti itu.
Ini saja bisa meningkatkan penilaian terhadap ras manusia.

(Aku akan mengalahkan mereka dengan senjata berukuran biasaku.)

Elves mempermainkan senjata dari ras manusia ini.
Menertawakan senjata kami yang tidak bisa mencapai mereka.
Jadi aku akan membuat mereka tahu.
Bahwa ketika senjata ini mencapaimu.
Memberitahumu bahwa senjata ini akan mengalahkanmu dan membuatmu berlutut di depanku.
Merasakan ancaman dari senjata ras manusia, elves akan menghormati ras manusia.

(Ayo!)

Aku membulatkan tekadku; aku menyelimuti Sauvage yang sudah cukup melakukan pemanasan.
Pertama, aku melancarkan serangan normal dengan pelan. Sauvage masih menunjukkan ketenangannya, bahkan ketika dia sekarang diguncang olehku.
Tentu saja, baginya, serangan normalku hanyalah mainan anak-anak.

(Aku penasaran mau berapa lama kau bisa tetap mempertahankan ketenanganmu.)

Serangan normal ini merupakan persiapan untuk serangan kuatku.
Dengan setiap serangan, semangatku sedang ditekan.

(Baiklah, aku bisa melakukannya kapanpun.)

Dan, persiapanku selesai.
Sauvage hanya nampak bereaksi di permukaan, tetapi cahaya di matanya terlihat dingin.
Jika kau hanya melihat matanya saja, ini terasa seperti dia bisa menguap kapanpun.
Aku tahu bahwa dia hanya akting untuk pelanggan melalui mata sihirku. Tetapi performa yang ditampilkan ini cukup buruk.
Bahkan tanpa mata sihir pun, kau bisa melihat seseorang yang tidak semangat ketika bekerja. Melihat ke tubuhnya, sebuah hasrat jasmani mulai bangkit.
Aku akan menggunakan serangan kuatku.

(Panzer Vor!)

Sebuah perintah besar sedang dikerahkan.
Dengan perintahku, unit serangan berkecepatan tinggiku bergegas masuk ke jalan sempit dari lembah Sauvage dan ke Heartland.
Peluru itu menembak secara terus menerus, menghancurkan dinding dari markas dan temperatur warnanya berubah drastis dari oranye ke kuning.
Sauvage terkejut.
Ya aku sudah mengira akan hal itu.
Sebuah peluru tank jap sama seperti pengetuk pintu. Jika kau berpikir seperti itu, sekarang terlihat seperti sekelompok tank berat Jerman yang dilengkapi dengan 8mm Flak. Sauvage mencoba kabur dengan kakinya. Tetapi aku tidak akan membiarkan hal itu.
Kau telah meremehkanku dan pria dari ras manusia.
Aku takut kepadamu, elves, jadi aku datang menantangmu dengan persiapan matang.
Seberapa mahirnya kau bertarung, kau tidak akan bisa mengalahkan lawan yang memiliki persiapan matang.

[Eins! Zwei! Drei!] (catatan TL: eins zwei drei adalah bahasa Jerman, yang artinya adalah satu dua tiga)

[Eins ! Zwei! Drei!]

Aku terus menyerang.
Kenapa bahasa Jerman?
Itu karena, bahkan dengan diriku yang sedang memimpin, elf dengan teknik mahirnya, mencoba menghancurkan semangatku. Aku harus memobilisasi Jerman, bilangan prima, Perancis, dan semua ilmu yang kuketahui untuk melawannya.

Kastil Sauvage berada di ambang kehancuran.
Saat ini, akhir dari pertarungannya sudah diputuskan, mustahil baginya untuk bisa bangkit lagi. Dia terlalu meremehkan lawannya. Tembakan beratku terus mengirimkan kerusakan secara akurat.
Bagian terdalam Sauvage sekarang bersinar putih.

[Ini terbuka! Ini buruk! Hentikan!]

Tiba-tiba, Sauvage mulai melawan dengan gila. Namun, dia tidak menggunakan kemampuan apapun, melainkan dia hanya menggunakan kekuatan saja.
Tidak peduli betapa banyaknya kekuatan yang dia gunakan, kekuatan ototnya rendah, dan sekarang dia benar-benar terkunci oleh teknikku. Dia tidak akan bisa melakukan apapun.
Sentakan panik itu berhenti dan perlawanan Sauvage mulai menurun.
Matanya kehilangan fokus dan air liur mengalir keluar dari tepi mulutnya.

[Terbuka…Itu terbuka.]

Aku tidak tahu apa yang dia katakan, tetapi aku tahu ketika aku melihat distribusi temperatur warnanya.
Cahaya putih di bagian terdalamnya terbelah menjadi dia dan bergerak dari kiri ke kanan seperti gerbang yang sedang terbuka, dan cahaya biru cerah muncul dari belakang.

(Itu adalah intinya!)

Aku menyadarinya.
Aku mulai mempersiapkan serangan dengan kekuatan penuh ke inti tersebut.

[…Gerbang surga…akan terbuka…]

Ekspresi Sauvage menjadi lesu dan letih; ada jeda diantara perkataannya.
Namun, dia pasti bisa merasakan aksiku selanjutnya.
Mengumpulkan semua kekuatannya yang tersisa, dia mengaktifkan teknik bertahan.
Itu adalah teknik yang sama ketika menghadapi serangan penuhku.

[Muu!]

Aku mendesah.

[Ini adalah serangan pisauku!]

Seranganku dihentikan dengan jepitan yang rapat di dalam. Untuk sesaat, ekspresi tanpa takut muncul di wajah Sauvage.

[Hmm.]

Tetapi aku menjawabnya dengan senyuman.

(Kau seharusnya sudah tahu. Bahwa seranganku tidak hanya menggunakan kekuatan fisik saja.)

Sejak awal, kekuatan fisik tidak akan berhasil menghadapi elves.
Kekuatan fisik saja tidak akan bisa mengubah elves menjadi seperti ini.

Dari posisiku yang berhenti, seperti tinjuan biksu, aku menghantamkan gumpalan semangatku ke intinya.

Aku bisa mendengar tangisan kematian.

Itu bukanlah suara yang bisa kau bayangkan datang dari seorang wanita muda dan cantik.
Dan kamarnya berguncang.
Aku bukan melebih-lebihkan. Tetapi kamar ini benar-benar berguncang. Aku menarik elf dan berpindah ke bawah meja.
Ketika guncangannya reda, suara dari orang yang mendekat bisa terdengar. Apakah itu gempa bumi?

[Ini…]

Penjaga toko melihat ke Sauvage yang sudah kehilangan kesadaran berada di bawah meja.
Aku berdiri dari bawah meja dengan telanjang. Saat ini, aku menutupi diriku dengan handuk di sekitar pinggangku.

[…akhirnya itu muncul.]

[…tidak salah lagi, guncangan itu. Rohku juga mengatakan hal yang sama.]

Ada yang mengganggu pikiranku.
Jadi aku menanyakan sesuatu.

[Getaran barusan, apakah itu gempa bumi?]

Semuanya melihatku sekaligus.

[Itu dia?]

[Sepertinya begitu.]

[Aku tidak percaya.]

[Tetapi rohku mengatakan bahwa itu dia.]

Tidak ada jawaban atas pertanyaanku.
Penjaga toko batuk sedikit dan menenangkan kerumunan.

[Permisi. Tuan Tauro, apakah anda membuka Gerbang Surga dari orang ini?]

Apakah yang dia maksud adalah cahaya putih yang terbelah menjadi dua? Aku mengangguk.
Kerumunan mulai berisik lagi.

[Bisakah anda ikut denganku ke ruang lain? Saya akan menjelaskannya kepada anda disana.]

Lalu, penjaga toko melihat ke Sauvage.

[Dan kita tidak bisa membiarkannya begitu saja.]

Tentu saja, akan terlalu menyedihkan untuk tetap membiarkan dia terjatuh seperti katak yang terlentang.
Aku memutuskan untuk menerima tawaran penjaga toko.

--Share :--
Sebelumnya
I Got a Cheat and Moved to Another World, so I Want to Live as I Like

DISKUSI NOVEL

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

*

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

NOVEL TERKAIT

The Summoner is Going – MyNovel.net – Cover
The Summoner is Going
14 Oktober 2019
Yoi no Koku Senki – MyNovel.net – Cover
Yoi no Koku Senki
26 Agustus 2019
noimagefound
Saimin Regulation
16 April 2020
Harem Tales of a Reincarnated Elf Prince – MyNovel.net – Cover
Harem Tales of a Reincarnated Elf Prince
27 Agustus 2019
Kategori Tag:
Jepang
id Indonesian▼
X
af Afrikaansar Arabiczh-CN Chinese (Simplified)en Englishtl Filipinofr Frenchhi Hindiid Indonesianit Italianja Japanesela Latinms Malaypt Portugueseru Russianes Spanishth Thai

Setiap konten maupun merek dagang, atau bahan lain yang mungkin ditemukan di situs mynovel.net ini, itu bukanlah properti dari mynovel.net, tetapi hak cipta dari pemiliknya masing-masing. MyNovel.net tidak melakukan klaim kepemilikan atau tanggung jawab untuk konten tersebut. Anda harus mencari persetujuan hukum untuk setiap penggunaan bahan tersebut dari pemiliknya.

  • TENTANG
  • COOKIES
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • KONTAK

© 2019 MyNovel - All rights reserved

Sign in

Lupa password?

← Kembali ke MyNovel

Sign Up

Register.

Login | Lupa password?

← Kembali ke MyNovel

Lupa password?

Silakan masukkan username atau email. Anda akan menerima notifikasi sandi melalui email.

← Kembali ke MyNovel